Liputan6.com, Jakarta
- Ahli keamanan cyberasal China, Wang Qi, menceritakan kepada Wired bahwa
pertumbuhan bisnis keamanan cyber di Negeri Tirai Bambu tengah berkempang
pesat.Ia menjelaskan, sebagian besar pemuda di China yang memiliki kemampuan
lebih di sektor komputasi kini memilih untuk menjadi seorang hacker "white
hats" alias hacker "topi putih". Kelompok hacker baik ini bekerja
untuk menemukan celah keamanan pada sistem komputasi dan melaporkannya, atau
bahkan, turut aktif dalam memperbaiki celah keamanan tersebut.
Wang sendiri
merupakan mantan spesialis keamanan cyber di Microsoft China yang kini
membangun perusahaan konsultasi keamanan sendiri miliknya bernama Keen Team. Ia bersama timnya
kerap membantu perusahaan-perusahaan untuk menyempurnakan sistem keamanan
komputasi, termasuk bagi Apple di China.
"Permintaan untuk perlindungan keamanan cyber dari pebisnis meningkat pesat, hal ini disebabkan kemajuan dunia internet yang tak bisa dihentikan," ujar Wang seperti yang dikutip dari laman Business Insider, Selasa (4/8/2015).
Untuk urusan keamanan cyber, China merupakan salah satu negara dengan tingkat ancaman cyber yang cukup mengkhawatirkan. National Computer Network Emergency Response Technical Team melaporkan, tingkat serangan cyber di China meningkat 3 kali lipat pada periode 2013-2014. Selama periode 12 bulan itu, tercatat terjadi 9.068 kasus serangan cyber dan kebocoran data penting perusahaan di China.
Oleh Adhi Maulana pada 04 Agu 2015, 08:53 WIB
