Ini peristiwa langka dalam hubungan diplomatik Jerman-Amerika Serikat. Pemerintah Jerman minta Kepala Biro CIA di Berlin segera pulang ke negaranya setelah berbagai kasus spionase.
Setelah berbagai kasus spionase AS di Jerman terungkap,
pemerintah Jerman akhirnya memberi sinyal keras. Koordinator CIA di Kedutaan
Besar AS di Berlin diminta untuk segera meninggalkan Jerman.
Keputusan itu diambil setelah dua kasus
spionase terbaru terungkap dalam selang waktu beberapa hari.
Kasus pertama adalah seorang agen ganda,
pegawai dinas intelijen Jerman BND, yang membocorkan dokumen-dokumen rahasia
kepada Amerika Serikat dengan imbalan uang. Ia tertangkap dan sudah mengakui
perbuatannya.
Kasus berikutnya adalah upaya CIA merekrut
seorang anggota militer Jerman Bundeswehr menjadi spion Amerika. Kejaksaan
Jerman hari Kamis (10/07) membenarkan, pihaknya sedang melakukan pengusutan
terhadap kasus ini. Desakan politik makin kuat terhadap Kanselir Jerman Angela
Merkel untuk bereaksi.
Jurubicara pemerintah Steffen Seibert akhirnya
mengeluarkan pernyataan resmi hari Kamis (10/07). Pemerintah Jerman meminta
agar koordinator dinas rahasia yang berkantor di Kedutaan Besar AS di Berlin
segera meninggalkan Jerman. Keputusan itu di ambil "berdasarkan berbagai
masalah yang muncul dalam kerjasama intelijen antara Jerman dan Amerika Serikat
selama beberapa bulan terakhir", kata Seibert.
Klimaks ketegangan diplomasi
Langkah ini merupakan klimaks ketegangan
diplomasi Jerman-AS yang berawal dari pembocoran dokumen-dokumen rahasia NSA
oleh Edward Snowden tahun lalu. Antara lain diketahui bahwa dinas rahasia NSA menyadap telepon Kanselir
Jerman Angela Merkel.
Pengumuman pengusiran diplomat AS itu merupakan
tindakan langka dalam hubungan kedua negara. Biasanya langkah semacam itu
dilakukan di belakang pintu tertutup, tanpa pengumuman resmi. Koordinator CIA
ditempatkan di Kedutaan AS di Berlin untuk menjadi penghubung dalam kerjasama
dinas rahasia kedua negara.
Tekanan terhadap pemerintah Jerman meningkat
karena publik menganggap Kanselir Angela Merkel sampai kini bersikap terlalu
lunak terhadap AS dalam skandal ini. Setelah terungkapnya dua kasus spionase
terakhir, Merkel akhirnya bereaksi.
Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier
mengatakan kepada wartawan hari Jumat (11/07), langkah yang diambil "sudah
benar, melihat pentingnya bereaksi terhadap tindakan yang telah melanggar rasa
saling percaya".
"Kami perlu, dan mengharapkan, adanya
hubungan yang didasari saling percaya", kata Steinmeier.
Harian
Jerman "Bild" melaporkan, Kanselir Merkel memerintahkan agar
kerjasama intelijen dengan Amerika Serikat untuk sementara dibatasi pada
tingkat minimum.
